Esposin, AMSTERDAM – Kabar penemuan bagian pesawat Malaysia Airlines MH17 kembali menyeruak. Kali ini stasiun televisi asal Belanda mengungkap pesawat nahas itu jatuh di Ukraina bagian timur pada Juli 2014 lalu.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Stasiun TV RTL, seperti dikutip BBC, Kamis (20/3/2015), menyatakan mereka menggunakan jasa ahli forensik internasional untuk memastikan bahwa serpihan logam yang ditemukan di desa Hrabove dekat reruntuhan pesawat cocok dengan peluru kendali darat ke udara BUK.
Bukti itu mendukung teori bahwa pesawat MH17 ditembak dengan menggunakan peluru kendali jenis BUK yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Untuk mengoperasikan rudal tersebut, dibutuhkan latihan berbulan-bulan oleh tentara profesional.
Berdasarkan temuan itu sulit untuk dibantah soal keterlibatan Rusia dalam insiden tersebut. Selama ini Moskow berkeras pesawat ditembak jatuh oleh rudal milik tentara Ukraina.
Menanggapi pernyataan itu, Dewan Keselamatan Belanda menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung.
Menurutnya penyelidikan berjalan dengan 'kecepatan penuh’ serta berfokus pada banyak sumber atau tidak hanya dari pecahan logam itu saja.
Dalam kesimpulan sementara tahun lalu, dewan tersebut menyebutkan bahwa pesawat MH17 jatuh karena benturan dengan proyektil berkecepatan tinggi, tetapi tidak menyebutkan secara khusus sumber proyektil itu.