dunia
Langganan

Ratusan Warga Lebanon Meninggal dalam Serangan Udara Israel

by R. Bambang Aris Sasangka  - Espos.id Dunia  -  Senin, 23 September 2024 - 22:47 WIB

ESPOS.ID - Tangkapan tayangan berita di Aljazeera yang menunjukkan serangan bom oleh Israel di wilayah Lebanon.

Esposin, BEIRUT – Setidaknya 274 orang termasuk 21 anak-anak meninggal dunia dan lebih kurang 1.024 orang lainnya terluka akibat agresi militer Israel di Lebanon. Hal ini diungkapkan Kementerian Kesehatan Lebanon, Senin (23/9/2024).Para korban meninggal mencakup 39 perempuan dan dua tenaga kesehatan.

Video-video yang dibagikan di media sosial menunjukkan puing-puing bangunan berserakan di jalanan Kota Al-Duwayr. Video yang sudah diverifikasi oleh Aljazeera ini juga menunjukkan sebuah ambulans yang rusak akibat serangan udara Israel.

Advertisement

Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), menyatakan keprihatinan atas situasi terakhir saat ini, khususnya terkait kondisi dan keselamatan warga sipil di Lebanon selatan. “UNIFIL menekankan seruan tegas untuk solusi diplomatis dan menyerukan semua pihak mengutamakan keselamatan warga sipil dan tak menempatkan mereka dalam ancaman keselamatan,” sebut UNIFIL dalam pernyataan di X.

Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006 yang bertujuan mengakhiri perang antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah, pasukan perdamaian PBB diterjunkan untuk mengawasi gencatan senjata di sepanjang 120 km garis demarkasi atau Garis Biru (Blue Line) yang membatasi Israel dan Lebanon.

Advertisement

Sementara Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, menyatakan pihaknya berusaha keras memastikan siapa pun yang menjadi korban serangan Israel mendapatkan perawatan yang diperlukan. Dia menyatakan sudah meminta semua rumah sakit menyetop penerimaan pasien kasus ringan atau biasa dan memrioritaskan para korban luka akibat serangan udara Israel di wilayah selatan negeri.

Terpisah, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam wawancara dengan wartawan di sela-sela menghadiri Sidang Umum PBB di New York, AS, menyatakan jika perang berskala lebih besar pecah di Timur Tengah, tak ada pihak mana pun di dunia yang bakal mendapatkan keuntungan. “Israel-lah yang berupaya memperluas konflik ini,” tukas dia seperti dikutip Aljazeera, seraya menambahkan bahwa bukan Iran yang ingin mengganggu stabilitas di kawasan itu.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif