Esposin, JAKARTA -- Komisi Tinggi Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) meminta Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara membantu pengungsi Rohingya kembali ke negaranya dan menolak solusi migrasi sebagai opsi utama.
Perwakilan United Nations High Commission for Refugees (UNHCR) di Indonesia, Thomas Vargas, mengatakan opsi penempatan baru tetap (resettlement) pengungsi Rohingya ke negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memang bisa menjadi pilihan. Baca: Pengungsi Rohingya Diselundupkan dan Disiksa Bangsanya Sendiri.
Namun demikian, setiap negara harus berupaya keras terlebih dahulu untuk membantu menyatukan kembali anggota keluarga pengungsi yang terpisah. Solusi satu-satunya ialah mengembalikan pengungsi ke negara semula, Myanmar.
“Di sini [tempat pengungsian] banyak anak-anak dan perempuan, penting untuk menyatukan mereka pada keluarganya. Kami harapkan dilihat dunia internasional dan bisa ditangani secepatnya,”katanya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (20/5/2015).
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait tenggat waktu pengembalian pengungs ke negaranya, dia mengaku tak bisa memberi kepastian. Pasalnya, semua hal tentang penanganan pengungsi Rohingya masih dibicarakan dan masih melihat perkembangan yang terjadi.
“UNHCR selalu siap membantu pemerintah untuk merawat pengungsi. Kami hadir untuk berkontribusi semaksimal mungkin,” tuturnya.