by Amanda Kusumawardhani - Espos.id Dunia - Jumat, 9 Juli 2021 - 05:00 WIB
Esposin, JAKARTA — Jumlah kematian akibat serangan virus corona secara global kini melewati angka empat juta orang. Penambahan angka kematian global Covid-19 itu terjadi seiring dengan semakin lebarnya disparitas akses vaksin dan varian baru yang lebih menular.
Meski sejumlah negara sudah siap kembali ke kehidupan pra-pandemi misalnya Amerika Serikat dan Inggris dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, data Johns Hopkins University menunjukkan hanya membutuhkan 82 hari untuk mencapai satu juta kematian. Sebelumnya, dibutuhkan waktu hingga 92 hari untuk mencapai angka kematian sebanyak satu juta orang.
Baca Juga: Varian Delta Meluas, Kata WHO Tetap Pakai Masker!
Dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari Bloomberg, Kamis (8/7/2021), saat ini negara berkembang memimpin jumlah kematian global Covid-19. India menyumbang jumlah kematian secara global sebesar 26% dari tiga juta menjadi empat juta orang di dunia. Lalu diikuti oleh Brazil sebanyak 18%.
Sebaliknya, Amerika Serikat dengan 332 juta vaksin yang telah disuntikkan kepada warganya, hanya berkontribusi 4% dari total kematian di dunia. Inggris melaporkan 1.000 kematian akibat Covid-19.
Menurutnya, kehilangan tragis sebanyak empat juta orang di seluruh dunia harus memacu upaya semua orang untuk pulih dan bangkit dari pandemi.
Baca Juga: Kenali Virus Corona Varian Delta Hasil Mutasi K417N!
Penularan yang lebih cepat akibat varian Delta juga memberikan tekanan bagi negara kaya dengan tingkat vaksinasi yang rendah. Sydney, Australia, bahkan harus memperpanjang periode lockdown hingga satu pekan ke depan untuk mencegah kasus harian melejit. Saat ini, kasus Covid-19 di Australia mencapai 400 orang.
Taiwan, salah satu negara yang mampu menekan laju penularan Covid-19 dengan sangat baik pada tahun lalu, juga harus menelan pil pahit. Negara ini melaporkan jumlah kematian menembus angka 700 orang pada tahun ini.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos