VLADIVOSTOK - Para pemimin Asia-Pasifik mendesak Eropa untuk memerangi krisis utang dan mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Puncak pertemuan KTT Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Vladivostok, Rusia, Minggu (9/9/2012) itu juga mendesak dipromosikannya perdagangan bebas dalam “teknologi hijau” dan meningkatkan ketahanan pangan
Berikut ini adalah poin-poin kunci komunike 21 pemimpin APEC:
EKONOMI
Komunike bersama menyebutkan, ekonomi global menghadapi tantangan dan risiko melemah. Komitmen Eropa diperlukan untuk mengambil semua langkah untuk melindungi integritas dan stabilitas zona euro.
Dalam sebuah referensi yang jelas kepada China, komunike bersama menyatakan, anggota APEC yang mempunyai surplus eksternal akan meningkatkan permintaan domestik dan fleksibilitas nilai tukar. Pada malam puncak KTT, China juga mengumumkan rencana pemberian stimulus dengan akan menginvestasikan modal US$157 miliar untuk proyek infrastruktur.
TEKNOLOGI HIJAU:
Parap emimpin APEC mendukung pemberlakuan bea masuk maksimal 5% pada 2015 terhadap 54 barang ramah lingkungan. Barang-barang ini termasuk peralatan untuk energi terbarukan, pengolahan limbah dan pemantauan lingkungan.
KETAHANAN PANGAN:
APEC menegaskan kembali tekadnya untuk memastikan pasar yang adil dan terbuka bagi produk pertanian, sebuah konsesi penting dari Rusia selaku tuan rumah. Rusia melarang ekspor gandum pada 2012 setelah mengalami gagal panen.
"Menyadari bahwa larangan dan pembatasan lainnya pada ekspor makanan dapat menyebabkan ketidakstabilan harga, kami menegaskan kembali janji soal proteksionisme," bunyi komunike tersebut.
RANTAI PASOKAN:
Agenda yang didukung China ini menyerukan peningkatan 10 persen dalam efisiensi rantai pasokan industri pada 2015. APEC telah menyumbang 44 persen perdagangan dunia. Selama dekade berikutnya, perdagangan dalam kelompok ini diharapkan naik tiga kali lipat, sehingga pembangunan infrastruktur akan menjadi hal penting, yakni pembangunan jalan, rel kereta api dan pelabuhan untuk transportasi barang.