by Kusnul Isti Qomah Jibi Harian Jogja - Espos.id Dunia - Selasa, 3 Oktober 2017 - 23:20 WIB
Harianregional.com, SWISS-Soal terancamnya hewan penyerbuk karena cahaya buatan harus menjadi perhatian dunia. Selain berkurangnya jumlah serangga di dunia, ancaman tambahan dari pengaruh cahaya buatan ini pada penyerbukan sangat mengkhawatirkan. Penyerbukan bunga sangat penting dalam ekosistem alami, untuk produksi tanaman pangan, dan suplai makanan global.
Dilansir dari BBC, Pemimpin penelitian Dr Eva Knop dari Universitas Bern, Swiss mengatakan, ada pertanyaan muncul, apakah berkurangnya penyerbukan di malam hari berdampak pada produksi buah? Mungkin saja penyerbukan di siang hari bisa menggantikan penyerbukan malam hari sepenuhnya. Untuk menjawab semua itu, para peneliti fokus pada produktivitas kubis thistle (Cirsium oleraceum) yang merupakan tanaman yang paling banyak dikunjungi polinator di padang rumput.
Baca Juga: Hewan Penyerbuk Terancam Cahaya Buatan
Pada siang hari, kunjungan polinator pada tanaman ini tidak berbeda, sekalipun tanaman ini terkena cahaya buatan di malam hari atau tidak. Namun, peneliti menemukan produktivitas tanaman yang terpapar cahaya buatan di malam hari turun 13%. Jadi, mengesampingkan aktivitas polinator di siang hari, cahaya buatan di malam hari juga mengurangi produksi buah.
Eva menyebutkan, alasan serangga malam jarang mengunjungi bunga-bunga di area berpenarangan buatan masih perlu dikaji lebih jauh. "Diketahui banyak serangga malam yang tertarik cahaya lampu sehingga mengalihkan perhatian dari bunga-bunga. Itu mungkin saja mekanismenya, tetapi bukan satu-satunya," jelas dia.