dunia
Langganan

Kasus Covid-19 AS Naik Tajam, Apple Tutup Semua Toko di New York - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Dunia  -  Selasa, 28 Desember 2021 - 14:32 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bisnis Apple. (Reuters)

Esposin, JAKARTA – Apple Inc menutup semua tujuh toko ritel di kota New York lantaran kenaikan kasus Covid-19 setelah varian Omicron menyebar ke seluruh Amerika Serikat (AS).

Menurut juru bicara Apple, para pelanggan dapat mengambil pesanan daring di toko-toko tersebut. Ketujuh toko yang ditutup termasuk gerai di Fifth Avenue, Grand Central, dan SoHo.

Advertisement

Awal bulan ini, Apple mengatakan pihaknya telah menutup sementara tiga toko di AS dan Kanada setelah kenaikan kasus Covid-19 dan adanya pegawai toko yang terpapar. Untuk alasan yang sama, Apple juga memerintahkan bahwa semua pelanggan dan pegawainya menggunakan masker di toko ritelnya di AS.

Kasus yang meningkat juga menyebabkan pemulihan kembali pada perintah vaskin atau tes Covid-19 secara nasional bagi bisnis besar yang mencakup 80 juta pekerja AS oleh pengadilan banding AS awal bulan ini. Saham Apple ditutup naik 2,3 persen di 180,33 dolar AS atau setara dengan Rp2,6 juta.

Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Tingkat Kelahiran Italia Anjlok adalah Tragedi

Advertisement

Sebelumnya, Apple Inc menunda rencana kembali ke kantor tanpa batas waktu karena peningkatan kasus Covid-19. Seperti dilansir Antaranews dari Bloomberg News, Sabtu (18/12/2021).

Menurut laporan tersebut mengutip memo yang dikirim oleh CEO Tim Cook, sebelumnya karyawan perusahaan direncanakan kembali ke kantor pada 1 Februari 2022 mendatang. Mengutip Reuters, tumbuhnya kekhawatiran atas varian virus corona Omicron yang menyebar dengan cepat telah menggagalkan rencana beberapa perusahaan untuk kembali normal.

Google mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka akan kehilangan gaji dan akhirnya dipecat jika mereka tidak mengikuti aturan vaksinasi perusahaan. Sementara JP Morgan Chase & Co telah meminta stafnya yang tidak divaksinasi di Manhattan untuk bekerja dari rumah.

Advertisement

Baca Juga: Omicron Mengganas, Maskapai di AS Batalkan Ratusan Penerbangan

Di sisi lain, kelompok pekerja perusahaan dan ritel Apple, Apple Together, mengatakan karyawan melakukan walkout pada malam Natal untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik. Dikutip Antara dari CNET pada Sabtu (25/12/2021), karyawan Apple meminta pelanggan untuk tidak berbelanja di Apple pada 24 Desember waktu setempat, kata kelompok itu di Twitter.

"Kami pantas mendapatkan tempat kerja yang terhormat. Kami pantas mendapatkan waktu sakit yang dibayar. Kami pantas mendapatkan perlindungan di garis depan. Kami pantas mendapatkan perawatan kesehatan mental yang layak," kata cuitan itu.

"[Kami] Menuntut agar Apple menjunjung tinggi citranya dengan dompet Anda. Jangan berbelanja di toko. Jangan berbelanja online," ujarnya menambahkan.

Kelompok itu pada Jumat waktu setempat, menyerukan gaji yang lebih baik, asuransi kesehatan dan waktu istirahat, serta perbaikan khusus dalam kondisi kerja untuk mengatasi Covid-19.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif